Rabu, 04 Mei 2011

NOVENA SALAM MARIA bulan mei 2011

NOVENA SALAM MARIA
untuk lingkungan, keluarga atau pribadi
 Angela Merici Biblical Center dan Komis Kerasulan Kitab Suci Keuskupan Bandung

Kata Pengantar

Doa Rosario
adalah salah satu doa favorit umat Katolik,
yang diucapkan secara pribadi,
dalam keluarga atau lingkungan.

Tak terbilang doa Salam Maria
Yang kita ucapkan setiap hari.
Begitu sering,
Sehingga kita tidak lagi sadar akan maknanya.

Dalam Novena singkat dan sederhana ini,
Kita mau menghayati kembali
Arti doa indah itu
Dengan menggali dari kitab suci.
Dengan lebih mendalami maknanya,
Doa kita akan semakin khusuk.

Novena ini bias diadakan sembilan hari
Atau sembilan minggu berturut – turut
Dan bias diulang, sebab kita tak pernah habis menggali kekayaannya.

Tujuan khusus Novena ini ialah
Mohon perdamaian dunia.

Damai mulai di dalam hati
dan terpancar ke lingkungan terdekat.

Semoga Novena ini membantu menciptakan damai itu
Yang kita rindukan bersama.

Maria, Ratu Damai, doakanlah kami.

 
Hari Pertama
                                                            SALAM MARIA
Pengantar
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, kita mulai dengan pertemuan pertama novena “Salam Maria”. Bersama Bunda Maria kita panjatkan syukur kepada Tuhan sebab Ia lebih dahulu mencintai dan menyapa kita.
Tanda Salib dan Salam
P          : Dalam nama Bapa ….
             Semoga Tuhan menganugerahkan damai sejahtera kepada kita.
U         : Sekarang dan selama-lamanya
Doa Pembukaan ( bersama-sama )
Bapa yang baik – pandanglah kami, anak-anak kesayangan-Mu – yang berkumpul dalam nama Yesus – bersama Maria, bunda-Nya dan bunda kami – Melalui malaikat Gabriel – Maria menerima salam dari surga. – Tolonglah kami saling bertegur sapa dengan ramah – dan mewujudkan dunia yang lebih damai – Oleh Kristus Tuhan kami. Amin.
Nyanyian : Pilih yang sesuai, satu atau dua bait.
Bacaan : Luk 1:26-28 ( dibaca paling sedikit dua kali, perlahan )
Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nasaret kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud. Nama perawan itu Maria. Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata, “Salam Maria”.
Renungan singkat
“Salam” atau “syalom” artinya “damai”: hubungan atau relasi yang baik, serasi. Tiap hari dari pagi sampai malam kita berjumpa dengan banyak orang: orang tua, suami, istri, anak, pembantu, rekan, satpam, bawahan, atasan, sopir angkot, dll. Memberi salam “Selamat pagi / siang / sore / malam atau selamat dayang / jalan” adalah tanda perhatian, tanda hormat dan kasih, tanda saya mengharapkanyang terbaik buat dia, relasi penuh damai dengan diri sendiri, sesame, Tuhan. Alangkah indah dan damai rumah tangga, tempat kerja dan lingkungan apabila kita saling menyalami dengan ramah. Tidak sulit dan tidak mahal. Hanya perlu perhatian dan kasih.
Hening sejenak untuk mengulang-ulang dalam hati kata-kata “Salam Maria.”
Doa Rosario atau satu perpuluhan
Penutup
Sebuah nyanyian yang sesuai atau doa syukur spontan.
Niat :
Mulai lebih dulu menyalami dengan ramah setiap orang yang saya jumpai.

Hari Kedua
                                                PENUH RAHMAT
Pengantar
Rahmat ialah pemberian Allah yang membuat kita berkenan pada-Nya. Tuhan selalu memberi dengan royal. Hati Maria seperti tanah yang baik di mana benih tumbuh dengan subur dan menghasilkan buah limpah. Maka ia penuh rahmat.
Tanda Salib dan Salam
P :        Dalam nama Bapa …..
            Semoga kita dirahmati Tuhan
U :        Sekarang dan selama-lamanya.
Doa pembukaan ( bersama-sama)
Allah pencipta kami – Engkau menjadikan manusia menurut citra-Mu – dan memberinya rahmat untuk hidup baik dan berkenan pada-Mu. – Tolonglah kami menerima rahmat-Mu dengan hati terbuka – supaya berkembang dalam kesucian seperti Bunda Maria – Bunda dan teladan kami – Oleh Kristus Tuhan kami. Amin

Nyanyian : pilih yang sesuai, satu atau dua bait.
Bacaan : Luk 1:26-28 ( dibaca paling sedikit dua kali, perlahan )
Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nasaret kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud. Nama perawan itu Maria. Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata, “Salam, hai engkau yang dikarunai.”
Renungan singkat
Maria penuh rahmat. Rahmat itu bersumber pada Allah, diberi dengan Cuma-Cuma dan limpah kepada setiap orang. Rahmat Tuhan perlu diterima dan ditanggapi, barulah akan berbuah. Rahmat Tuhan tidak sia-sia dalam diri Maria. Ia mengakui “Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar padaku….” Juga: “Rahmat-Nya turun temurun atas orang yang takut akan Dia” (Luk 1:49-50). Saya dan setiap orang yang saya jumpai adalah orang yang dikaruniai. Menyadari itu membuatku bersyukur …. Dan tumbuh hasratku untuk mengembangkannya. Betapa indah jika aku dapat menolong orang lain menyadari dan mengembangkan karunia Tuhan baginya. Dunia akan makin baik dan berkenan kepada Tuhan.
Hening sejenak untuk mengulang dalam hati kata-kata “Salam Maria, Penuh rahmat”.
Doa Rosario atau satu perpuluhan
Penutup
Sebuah nyanyian yang sesuai atau doa syukur spontan.
Niat:
Bersyukur atas karunia Tuhan dan berusaha untuk selalu menyenangkan hati Tuhan.

Hari Ketiga
                                                TUHAN SERTAMU
Pengantar
Tuhan beserta Maria dan Maria pun beserta Tuhan. Maka penyertaan Tuhan menjadi sungguh nyata dalam hidup Maria, sehingga  “Segala keturunan menyebut aku berbahagia.” (Luk 1:48)

Tanda Salib dan Salam
P :        Dalam nama Bapa ….
            Semoga Tuhan beserta kita dan kita beserta Tuhan,
U :        Sekarang dan Selma-lamanya.
Doa pembukaan (bersama-sama)
Ya Allah yang maha setia – Engkau selalu menyertai manusia dalam ziarah hidupnya. – Dalam suka maupun duka – tak pernah Engkau meninggalkan kami – Tolonglah kami, Tuhan, - untuk setia kepada-Mu seperti Bunda Maria – agar kehadiran-Mu menjadi nyata dalam hidup kami – dan dunia menjadi lebih baik. – Oleh Kristus Tuhan kami. Amin.
Nyanyian : Pilih yang sesuai, satu atau dua bait.
Bacaan : Luk 1:26-28 (dibaca paling sedikit dua kali, perlahan)
Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nasaret kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud. Nama perawan itu Maria. Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata, “Salam, hai engkau yang dikarunai. Tuhan menyertai engkau.”
Renungan singkat
Dalam perjalanan panjang melalui padang gurun menuju tanah yang dijanjikan, Allah menyatakan kehadiran-Nya dalam awan di waktu siang dan tiang api di waktu malam. Kehadiran Tuhan melindungi, menunjukkan arah dan tujuan. Kalau mereka mau mendengar, rencana Allah terlaksana dan mereka selamat. Maria digambarkan sebagai orang yang mendengarkan firman Tuhan dan memeliharanya. Maka ia sungguh bahagia (Luk 11:28). Tuhan selalu menyertai kita: dalam sabda yang bisa kit abaca setiap waktu, dalam sakramen yang bisa kita terima setiap hari, dalam sesame manusia, terlebih saudara-saudara Yesus yang paling hina, dalam setiap peristiwa yang kita alami. Tuhan beserta kita. Apakah kita beserta Tuhan?
Hening sejenak untuk mengulang dalam hati kata-kata “Tuhan sertamu”.
Doa Rosario atau satu perpuluhan
Penutup
Sebuah nyanyian yang sesuai atau doa syukur spontan.
Niat:
Bersama orang lain berjalan dengan Tuhan.


Hari Keempat
                                    TERPUJILAH ENGKAU DI ANTARA WANITA
Pengantar
Elisabet melihat keindahan dan kekudusan yang terpancar dari Maria. Dengan spontan ia memuji Maria, saudaranya. Kata-kata Elisabet menghibur dan meneguhkan Maria dalam panggilannya, sehingga ia menyanyi bagi Tuhan.
Tanda Salib dan Salam
P:         Dalam nama Bapa ….
            Bersyukurlah kepada Tuhan sebab Ia baik.
U:         Kasih setia-Nya untuk selama-lamanya.
Doa pembukaan (bersama-sama)
Ya Allah Bapa kami – setiap makhluk ciptaan-Mu memancarkan keindahan-Mu – Kami sering buta terhadap kebaikan yang ada pada sesame kami. – Malah yang jelek cepat kami lihat dan kami jadikan bahan pembicaraan. – Bukalah mata hati kami untuk melihat keindahan dan kebaikan dalam sesame. – Bukalah mulut kami untuk mengungkapkan kebaikan yang kami lihat itu. – Oleh Kristus Tuhan kami. Amin.
Nyanyian : Pilih yang sesuai, satu atau dua bait.
Bacaan : Luk 1:41-42 (dibaca paling sedikit dua kali, perlahan)
Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring,”Diberkatilah engkau di antara semua perempuan…”
Renungan singkat
Maria mendapat kehormatan menjadi Bunda Penebus. Tapi itu tidak menjadikan dia somong. Begitu mendengar Elisabet saudaranya hamil di hari tua, Maria bergegas menempuh perjalanan panjang untuk melayaninya. Elisabet penuh Roh Kudus. Ia bebas dari prasangka buruk dan rasa iri. Dengan tulus ia memuji Maria. Kita gampang dan cepat mencela orang. Jarang memberi pujian. Takut nanti ia jadi somong. Tapi alas an sebenarnya malas, tak peduli atau iri hari. Padahal kita sendiri sudah mengalami bahwa pujian tidak menjadikan kita sombong. Malah menghibur, membuat lebih percaya diri, dan mau lebih berusaha lagi.
Hening sejenak untuk mengulang dalam hati kata-kata “Terpujilah engkau diantara wanita”.
Doa Rosario atau satu perpuluhan

Penutup
Sebuah nyanyian yang sesuai atau doa syukur spontan.
Niat:
Meneguhkan sesame dengan mengatakan kebaikan yang kita lihat padanya dan bicara baik tentang orang lain.

Hari kelima
                                   
DAN TERPUJILAN BUAH TUBUHMU YESUS

Pengantar
Perjumpaan Maria dan elisabet adalah perjumpaan dua calon ibu dan dua bakal anak. Sungguh indah perjumpaan orang-orang yang saling menyayangi dan saling menghargai.

Tanda Salib dan Salam
P:         Dalam nama Bapa ….
            Pujilah Tuhan, sebab nama-Nya tinggi luhur,
U:         Keagungan-Nya mengatasi langit dan bumi.

Doa pembukaan (bersama-sama)
Allah, Bapa sekalian orang – Engkau menciptakan manusia dan membuatnya tumbuh di rahim ibu. – Kehidupan itu suci sebab berasal daripada-Mu. – Bapa, sekarang ini hidup manusia makin dilecehkan. – Jutaan bayi yang belum lahir dibunuh dengan keji. – Tanpa rasa bersalah ibu-ibu melakukan aborsi. – Pembunuhan terhadap anak-anak tak bersalah – mengundangkutuk atas bumi ini – Ampunilah dosa-dosa kami, ya Bapa – Ajarlah kami mencintai dan menghargai kehidupan. – Oleh Kristus Tuhan yang menjadi manusia sperti kami. Amin
Nyanyian : Pilih yang sesuai, satu atau dua bait.
Bacaan : Luk 1:41-42 (dibaca paling sedikit dua kali, perlahan)
Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring,”Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu”.
Renungan singkat
Elisabet penuh dnegan Roh Kudus. Maka ia melihat hidup ini dengan mata iman. Ia mengenali Maria sebagai wanita yang terpuji, dan anak dalam kandungannya sebagai Anak Allah yang Mahatinggi. Ia penuh rasa kagum dan syukur karena Tuhan berkenan mengunjungi dia. Hidup itu kudus, milik Allah, dianugerahkan kepada kita. Tidak ada anak yang haram. Yang haram adalah perbuatan orangtua yang mengadakan hubungan di luar perkawinan. Ibu Teresa dari Kalkuta tahu menghargai dan menghormati hidup manusia, apa pun bangsa, status social atau agamanya.

Doa Rosario atau satu perpuluhan
Penutup
Sebuah nyanyian yang sesuai atau doa syukur spontan.
Niat:
Menanamkan pada diri sendiri dan orang lain hormat dan cinta pada kehidupan, terlebih kehidupan yang sedang tumbuh dalam rahim dan anak-anak.

Hari Keenam
                                    SANTA MARIA BUNDA ALLAH
Pengantar
Gereja mengenal sedertan panjang “Santo/Santa” resmi. Maria disebut “Ratu para kudus”. Selain itu tak terhitung Santo/Santa yang tidak resmi. Menjadi kudus bukan sesuatu yang luar biasa, melainkan panggilan kita semua: “Kuduslah kamu, sebab Aku, Tuhan Allahmu, kudus.” (Im 19:2)
Tanda Salib dan Salam
P:         Dalam nama Bapa ….
            Kudus, kudus, kuduslah Tuhan semesta alam.
U:         Seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya.

Doa pembukaan (bersama-sama)

Allah yang maha kudus, Engkau mengundang kami – mengambil bagian dalam hidup-Mu dan menjadi kudus. – Engkau meberi kami segala yang kami butuhkan untuk mencapainya. – Kami bersyukur Engkau anugerahkan Firman Kehidupan kepada kami. – Tolonglah kami selalu menomor satukan DIkau dalam hidup kami – dan mengasihi sesame seperti diri kami sendiri. – Oleh Kristus Tuhan kami. Amin.
Nyanyian Pilih yang sesuai, satu atau dua bait.
Bacaan Luk 1:35 dan 38 ( dibaca paling sedikit tiga kali, perlahan )
Jawab malaikat itu kepada Maria, ”Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah, Yang Mahatinggi akan menaungi engkau. Sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.”….. Kata Maria, “Sesungguhnya, aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”


Renungan singkat
Seorang ibu yang terkagum-kagum pada yesus berkata, “Sungguh bahagia ibu yang melahirkan dan menyusui engkau.” Kata Yesus, “Yang berbahagia adalah orang yang mendengarkan firman Allah dan memeliharanya.” (Bdk Luk 11:27-28). Kita tidak bisa menjadi ibu Yesus secara fisik. Tapi kita semua bisa menjadi ayah, ibu, saudara, atau saudari dari anak-anak dan orangorang yang miskin, menderita, terlantar, kesepian. Di dalam diri merekalah kita dapat menemukan Yesus. Bukankah Ia telah berfirman, “Apa yang kamu lakukan untuk saudara-Ku yang paling hina, kulakukan untuk Aku.” (bdk Mat 25:40)
Hening sejenak mengulang-ulang dalam hati, ”Santa Maria, Bunda Allah.”
Doa Rosario atau satu perpuluhan
Penutup
Sebuah nyanyian yang sesuai atau doa syukur spontan.
Niat
Menjadi kudus dengan menomorsatukan Tuhan dan menjadi sesama bagi sesama.

Hari ketujuh

                        DOAKANLAH KAMI ORANG BERDOSA INI

Pengantar
Kita bisa berdoa langsung kepada Tuhan. Untuk apa melalui Maria? Anak sering minta ibu menyampaikan keinginannya kepada ayah. Tentu ia bisa minta sendiri. Tapi ia tahu ayah saying pada ibu, dans enang mengabulkan permintaan ibu.

Tanda Salib dan Salam
P:         Dalam nama Bapa ….
            Rasakanlah dan lihatlah betapa baiknya Tuhan.
U:         Berbahagilah orang yang berlindung pada-Nya.

Doa pembukaan (bersama-sama)
Ya Bapa yang maha baik, - kami ornag berdosa yang tak pantas menghadap takhta-Mu – Namun Engkau memberi Maria menjadi ibu Yesus dan ibu kami. – Engkau berkenan mendengar doa-doanya. – Kami percaya Bunda Maria selalu berdoa untuk kami. – Maka sudilah mengampuni segala dosa kami – demi Yesus yang telah menebus kami dengan darah-Nya – dan dengan perantaraan Bunda-Nya. Amin.

Nyanyian : pilih yang sesuai, satu atau dua bait.

Bacaan Yoh 2:3-5 (dibaca paling sedikit tiga kali, perlahan)
Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya, “Mereka kehabisan anggur.” Kata Yesus kepadanya, “Mau apakah engkau daripada-Ku, ibu? Saatku belum tiba.” Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan. “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu.”
Renungan singkat
Dalam pesta perkawinan itu mereka kehabisan anggur. Sangat memalukan! Tentu hal itu tidak diumumkan. Tapi Maria tahu. Tidak terpikir oleh siapa pun untuk minta kapada Yesus. Maria tahu siapa yang bisa menolong. Ia yakin Putranya akan bertindak. Maka disiapkannya para pelayan untuk melaksanakan perintah-Nya. Begitu besar pengaruh iman, harapan dan cinta Bunda Maria, sehingga terjadilah apa yang tidak bisa dibayangkan oleh siapapun. Kita orang berdosa sering kehabisan akal, tidak lagi melihat jalan. Syukur ada Bunda yang mendoakan kita. Dunia kita sudah hancur kerantakan, penuh iri, dendam, kebencian, kejahatan, terror. Mari berdoa: “Maria, Ratu Damai, doakanlah kami orang berdosa!”

Hening sejenak: ulangi dalam hati, “Ratu Damai, doakanlah kami ornag berdosa.”

Doa Rosario: atau satu perpuluhan.

Penutup
Sebuah nyanyian yang sesuai atau doa syukur spontan.

Niat
Mohon perantaraan Bunda untuk menyadari dosa-dosaku dan memperoleh tobat sejati. Meneria Sakramen Tobat.


Hari Kedelapan

                                                SEKARANG

Pengantar
Kita hidup di dalam waktu: dulu, sekarang, dan yang akan dating. Pikirkan kita terus menerus berpindah dari dulu ke masa yang akan dating. Padahal yang dulu sudah lewat, yang akan dating belum pasti. Yang ada pada kita hanya saat sekarang.

Tanda Salib dan Salam
P:         Dalam nama Bapa ….
            Aku hendak memuliakan Tuhan selama aku hidup,
U:         dan bernyanyi bagi Allahku selagi aku ada.

Doa pembukaan (bersama-sama)
Ya Bapa, Engkau .- Terima kasih atas anugerah kehidupan – Terima kasih untuk saat ini, , milik kami satu-satunya. – Tolonglah kami, ya Bapa, untuk menghayati saat kini – sepenuh-penuhnya bagi kemuliaan-Mu. – Kami tak mau menunggu atau menunda untuk berbalik kepada-Mu – untuk berbuat baik kepada sesame – saat ini,kuduskanlah bagi-Mu – dengan perantaraan Yesus. Amin.

Nyanyian: Pilih yang sesuai, satu atau dua bait.

Bacaan : Yoh 2:1-3 (dibaca paling sedikit tiga kali, perlahan)
Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ. Yesus dan murid-muridNya diundang juga ke perkawinan itu. Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya, ”Mereka kehabisan anggur.”


Renungan singkat
Maria hadir dalam pesta itu dengan perhatian seorang ibu. Ia tahu apa yang terjadi karena hidup dalam ‘saat sekarang’. Waktu mereka mulai kekurangan anggur, ia tahu dan segera bertindak. Kita pasti ingat kisah Uskup Nguyen Van Thuan dari Vietnam. Ketika dipenjarakan oleh kimunis. Ia mulai memikirkan saat ‘sekarang’. Sejak itu ia berusaha untuk menghayati setiap ‘saat sekarang’ dan mengisinya dengan kasih yang sepenuh-penuhnya. Hidupnya yang sangat monoton dalam penjara menjadi penuh arti. Bunda Maria, doakanlah saya sekarang …… Apa yang bisa saya buat sekarang?

Hening sejenak ulangi dalam hati kata: “Sekarang…”

Doa Rosario atau satu perpuluhan

Penutup
Sebuah nyanyian yang sesuai atau doa syukur spontan.

Niat
Mulai sekarang dengan bantuan Maria saya mau mengisi setiap momen hidupku dengan kasih sepenuh-penuhnya.


Hari Kesembilan

                                    DAN WAKTU KAMI MATI, AMIN

Pengantar
Kita semua tahu bahwa suatu saat kita akan mati. Tapi kita tidak suka memikirkannya. Kematian menakutkan, harus dihadapi sendirian. Syukur Bunda akan hadir dan mendoakan kita di saat ajal. Itu memberi kepastian dan ketentraman.

Tanda Salib dan Salam
P:         Dalam nama Bapa ….
            Tuhan menebus hidup kita dari lubang kubur,
U:         Ia memahkotai kita dengan kasih setia dan rahmat.

Doa pembukaan
Ya Bapa, pangkal dan tujuan hidup kami para kudus merindukan kematian sebagai persatuan kekal dengan Dikau. – Kami orang berdosa merasa takut menghadapi pengadilan-Mu. Tapi kami mempunyai pengantara,  Putra-Mu Penebus kami, - dan seorang pendoa, Maria Bunda Yesus dan Bunda kami. Bapa, kasihanilah kami. – Oleh Kristus Tuhan kami. Amin.

Nyanyian: Pilih yang sesuai, satu atau dua bait.

Bacaan: Yoh 19:25-27 (dibaca paling sedikit dua kali, perlahan)
Dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, istri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di samping-Nya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya, “Ibu, inilah anakmu!” Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya, “Inilah ibumu!”



Renungan singkat
Tiap kali kita layat, muncul pikiran, “Nanti tiba giliranku. Hanya, aku tidak tahu kapan.” ….. Kematian dating sebagai pencuri di waktu malam. Ia tidak bikin perjanjian lebuh dulu. Banyak orang mati tua. Tapi tidak sedikit yang mati muda. “Doakanlah kami …. Pada waktu kami mati,” berarti, “Doakanlah kami … supaya maut tidak dating tiba-tiba di saat saya dalam keadaan dosa, miskin cinta, jauh dari Tuhan….”
Ada seorang kudus yang memberi nasihat ini, “Ucapkanlah setiap kata seolah itu katamu yang terakhir sebelum menghadap Allah.” Jika demikian, alangkah indahnya hidup kita sekalian. Tak ada yang memfitnah, menipu, korupsi. Dunia indah dan damai….

Hening sejenak untuk mengulang dalam hati kata-kata: “Inilah ibumu!”

Doa Rosario atau satu perpuluhan.

Penutup
Sebuah nyanyian yang sesuai atau doa syukur spontan.

Niat
Berkata-kata seolah itu bicaraku yang terakhir, berbuat seolah itu perbuatanku yang terakhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar